Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Dekomposer : Pengertian, Fungsi dan Jenisnya

Pengertian

Dekomposer adalah organisme yang memperoleh energi dengan menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Dekomposer berperan penting dalam keberlangsungan ekosistem di darat dan di laut dengan membantu mengurai organisme yang sudah mati menjadi zat anorganik yang dapat digunakan kembali oleh tanaman dan hewan lainnya.

Dekomposer dan manfaatnya
Dekomposer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekomposer adalah beberapa jenis organisme seperti bakteri dan jamur yang memecah kembali zat atau unsur organik menjadi bagian yang lebih sederhana dalam proses daur ekologi dengan cara hidup dari atau merusak protoplasma yang sudah mati. Ini merupakan peran penting dalam mempertahankan keseimbangan alam dan menjaga kesuburan tanah.

Fungsi Dekomposer

Fungsi utama dekomposer adalah menguraikan bahan organik dari organisme mati sehingga dapat menyediakan nutrisi bagi organisme lainnya. Oleh sebab itu, dekomposer memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:

1. Berfungsi sebagai pereaksi kimia yang ada di dalam tanah

Organisme dekomposer yang terdapat di dalam tanah berperan penting dalam mengurai materi organik di dalam tanah menjadi nitrat. Nitrat ini kemudian diperlukan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.

2. Dekomposer berfungsi sebagai pengurai polutan yang terkubur di dalam tanah

Dekomposer berfungsi sebagai agen biologis yang memiliki tugas untuk membersihkan polutan yang ada di dalam tanah.

Polutan yang terkubur di dalam tanah akan diuraikan dan menjadi bahan yang memiliki sifat tidak berbahaya. Penguraian polutan di dalam tanah dapat berlangsung sangat cepat, jika aktivitas dari organisme dekomposer di dalam tanah tinggi.

3. Mencegah berkembangnya penyakit yang tumbuh di dalam tanah

Tanah dapat dikatakan dalam keadaan yang normal, jika di dalam tanah ada aktivitas organisme serta senyawa organik dalam kapasitas yang cukup tinggi. Organisme yang ada di dalam tanah berhasil melawan penyakit maupun patogen yang masuk ke bagian di dalam tanah.

Organisme yang telah masuk dalam kategori sebagai dekomposer atau pengurai akan secara alami memanfaatkan prinsip pengendalian secara biologis. Dengan begitu, maka segala organisme lainnya yang dinilai mengganggu pun akan lebih mudah dan dapat dikendalikan.

4. Memberi pengaruh pada tekstur tanah

Dekomposer dapat memberikan tekstur pada tanah. Berdasarkan pada teksturnya, tanah dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis.

Ada tanah yang memiliki tekstur halus, ada pula tanah yang memiliki tekstur sedang hingga kasar. Tekstur-tekstur tanah tersebut turut dipengaruhi oleh dekomposer yang ada di dalam tanah.

5. Dapat mempengaruhi kesuburan di dalam tanah

Dekomposer tidak hanya berperan untuk memberikan tekstur pada tanah saja, organisme dari dekomposer juga memiliki peran untuk dapat membentuk struktur tanah serta dapat menentukan tingkat dari kesuburan tanah.

Tanah tersusun oleh partikel-partikel yang terikat oleh satu dengan lainnya. Pengikat partikel yang terbentuk dari bahan-bahan organik yang mana bahan tersebut dihasilkan oleh organisme pengurai atau dekomposer yang hidup di dalam tanah.

Organisme yang ada di dalam tanah juga dapat membuat pori-pori yang memiliki manfaat yaitu membuat tanah menjadi lebih gembur. Hal ini pula  yang akan membuat proses dari aerasi tanah dapat berlangsung. Dengan dua faktor tersebut, maka akan memungkinkan berbagai macam tanaman dapat tumbuh dengan subur dari segala jenis tanah.

Selain dari kelima fungsi dekomposer di atas, pengurai atau dekomposer juga memiliki fungsi berikut ini:

  • Membantu mengurai materi organik menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon, air, dan nitrogen.
  • Menghasilkan gas karbondioksida yang dibutuhkan tumbuhan dalam proses fotosintesis.
  • Menambah kandungan senyawa organik pada tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan.
  • Membantu dalam mengelola limbah organik dengan menguraikan sisa-sisa makanan, sampah, dan limbah lainnya menjadi senyawa yang lebih sederhana.
  • Membantu menjaga kesuburan tanah dengan menguraikan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati sehingga dapat dikembalikan ke tanah sebagai unsur hara yang penting untuk pertumbuhan.

Rantai Makanan dan Dekomposer
Gb Rantai Makanan
Jenis dan Contoh Dekomposer

Secara umum, dekomposer dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis berdasarkan sifatnya:

1. Mikroba 

Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, biasanya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Termasuk di dalam kelompok mikroba adalah bakteri, jamur, protozoa, dan virus.

Bakteri adalah mikroba yang paling banyak ditemukan di alam, terutama di tanah, air, dan udara. Beberapa jenis bakteri bermanfaat bagi manusia, seperti bakteri yang digunakan dalam proses fermentasi untuk membuat makanan, seperti yoghurt dan keju, serta bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan. 

Jamur juga merupakan mikroba yang banyak ditemukan di alam, terutama di tanah dan daun. Jamur ataupun bakteri memiliki sifat yang unik serta berfungsi sebagai penyeimbang dalam ekosistem lingkungan.

2. Mikrofauna

Mikrofauna adalah organisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, yang hidup di tanah, air, atau lingkungan lainnya. Organisme yang termasuk dalam kelompok mikrofauna adalah bakteri, jamur, protozoa, dan cacing tanah.

Mikrofauna memainkan peran penting dalam ekosistem, terutama dalam menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan dan hewan lainnya. Mikrofauna juga dapat membantu mengendalikan populasi patogen (organisme yang menyebabkan penyakit) dan meningkatkan kesuburan tanah.

Mikrofauna juga dapat menjadi indikator kualitas lingkungan, karena keberadaan dan kelimpahan mikrofauna dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti pH, kelembaban, dan kandungan nutrisi.

3. Meiofauna

Meiofauna adalah organisme yang ukurannya antara 0,1 - 1 milimeter, termasuk di dalamnya cacing tanah, nematoda, rotifer, dan tardigrada. Meiofauna hidup di tanah, air, atau lingkungan lainnya, dan memainkan peran penting dalam ekosistem, terutama dalam menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan dan hewan lainnya.

Meiofauna juga dapat membantu mengendalikan populasi patogen (organisme yang menyebabkan penyakit) dan meningkatkan kesuburan tanah. Meiofauna juga dapat menjadi indikator kualitas lingkungan, karena keberadaan dan kelimpahan meiofauna dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti pH, kelembaban, dan kandungan nutrisi.

4. Makrofauna 

Makrofauna adalah organisme yang ukurannya lebih besar dari 1 milimeter, termasuk di dalamnya serangga, kecoa, siput, dan lumbricus (cacing tanah). Makrofauna hidup di tanah, air, atau lingkungan lainnya, dan memainkan peran penting dalam ekosistem, terutama dalam menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan dan hewan lainnya.

Makrofauna juga dapat membantu mengendalikan populasi patogen (organisme yang menyebabkan penyakit) dan meningkatkan kesuburan tanah. Makrofauna juga dapat menjadi indikator kualitas lingkungan, karena keberadaan dan kelimpahan makrofauna dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti pH, kelembaban, dan kandungan nutrisi.

Baca juga : Pengelolaan sampah dan Biopori

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Dekomposer : Pengertian, Fungsi dan Jenisnya"